Itu cerita tentang mereka….cerita mereka dan dakwah mereka…mereka telah punya jalan dan method jelas yang mereka pilih bagi menjalankan tugas-tugas dakwah… dan bagaimana dengan aku? Apa method yang paling sesuai dengan kapasiti yang ada padaku? di sini aku megajak para pembaca tersayang agar sama-sama berfikir… sesungguhnya tugas dakwah itu tugas semua umat Islam… Kalau saudara Zaid Akter memilih penulisan sebagai medium dakwahnya untuk mendekati pembaca-pembaca dan doktor Suhazeli memilih kedoktorannya sebagai jalan untuk mendekati pesakit-pesakitnya… dan Ustaz Nazri mendekati mad’unya dengan lagu-lagunya… dan kita? Fikir-fikirkanlah bagaimana pula jalan yang harus kita pilih untuk kita dekat dengan orang-orang sepatutnya kita dakwahi… siapa “target group” kita dan ape cara yang paling sesuai untuk kita dekati mereka? Harus. Harus persoalan itu jangan pernah kita ketepikan… Ayuh diriku dan pembacaku yang budiman… marilah kita sama merebut peluang yang masih ada… intai-intailah potensi yang ada pada kita yang mungkin kita belum meyedari bahwa ia adalah aset bahkan amanah dari ALLAH untuk kita gunakan bagi mengajak insan-insan kepada ALLAH…
Jom teman-teman! Kita ajak hati kita, diri kita dekat ke arah jalan sebenar yang membawa kita kepada maksud sebenar, mengapa kita di sini…? untuk apa kita di sini? dan ke mana sebenarnya kita harus pergi…? Teringat aku, pada seuntai kata yang diungkapkan oleh ustaz Hasrizal dalam sebuah ceramah beliau.” Cuba renungkan sebatang pen, untuk apa dijadikan? Pastinya tujuan utama ia dicipta adalah untuk menulis kan? Bayangkan kalau pen ini digunakan untuk tujuan lain, seperti membuka tin biskut ke… pastinya pen ini cepat rosak, dan bila ia sudah rosak pen itu akan dibuang ke dalam tong sampah, dan pada waktu itu, ia menjadi sampah dan tidak lagi disebut sebagai pen… “ dan begitu juga kita, kita sepatutnya tahu mengapa kita dicipta, supaya kita tahu apa fungsi sebenar diri kita…
Ayuh teman-teman, jom kita sama-sama ajak diri kita, dan diri orang-orang sekeliling kita kepada DIA, teringat aku pesan ustaz Nazri, berdakwahlah, meski pun kita merasa betapa tidak sempurnanya diri kita… cintai ALLAH meskipun kita rasa betapa dosa kita menggunung tinggi… jangan pernah berputus harap.. mohonlah petunjuk dariNYA agar diri kita kekal di jalanNYA… Duhai diriku dan teman-teman tersayang, jangan pernah berdakwah kerana terpaksa, tapi asaskanlah ia dengan perasaan sayang kerana itu lebih menjadikan kita bahagia dan ikhlas dengan apa yang kita lakukan… Yang lebih utama, pohon kepada ALLAH agar kita bisa terus mencintaiNYA…agar ia boleh menjadi sebab untuk kita mengasihi insan, tanpa syarat…
Dan andai temanku, andai merasa diri terlalu berdosa, janganlah berputus asa, sehingga merasakan dirimu tidak lagi layak untuk mendekatiNYA… jangan begitu duhai teman, TUHAN kita tidak pernah kejam kepada hambaNYA, dekatkanlah kembali hati-hatimu kepadaNYA…kerana DIA tidak pernah jemu menanti kita…
Andai cinta kita kepadaNYA kian pudar, marilah kita bercinta lagi dengan PENCIPTA kita… mari kita bercinta lagi dengan amalan yang menjadikan kita cinta padaNYA, ayuh teman mari kita bercinta lagi dengan dakwah, agar dengannya, ia boleh menghadirkan cinta insan-insan padaNYA… InsyaALLAH ;)
No comments:
Post a Comment